BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 16 April 2013

Terapi Rational Emotive By Anna Aulia

2. Terapi Rational Emotive

Tokohnya adalah Albert Ellis. Terapi rasional emotif didasarkan pada suatu asumsi bahwa manusia memiliki potensi berfikir, baik yang rasional atau lurus maupun yang tidak rasional atau bengkok. Ellis telah menyimpulkan bahwa manusia itu berbicara sendiri, mengevaluasi sendiri, dan bertahan sendiri. Ellis juga menekankan bahwa manusia memiliki naluri kecenderungan menuju ke pertumbuhan dan aktualisasi.
- Teori ABC dari kepribadian
Teori A-B-C menduduki posisis sentral dalam teori dan praktek TRE. A adalah keberadaan nya fakta, suatu peristiwa atau perilaku atau sikap sesorang individu. C adalah konsekuensi emosi dan perilaku ataupun reaksi individu. Reaksi itu bisa cocok, ataupun tidak cocok. A (peristiwa yang sedang bejalan) tidak menjadi penyebab C (konsekuensi emosi). Melainkan B, yaitu keyakinan si pribadi A menjadi penyebab C, reaksi emosi. Setelah A,B,C munculah D yang meragukan atau membantah. Pada aplikasinya D adalah metode ilmiah untuk enolong klien menantang keyakinan irasional mereka. Akhirnya sampailah mereka pada E falsafah efektif yang memiliki segi praktis. Falsafah ini menggantikan yang tidak pada tempatnya dengan yang cocok. Apabila kita berhasil dalam melakukan ini, kita juga menciptakan F atau perangkat perasaan yang baru. Kita tidak lagi merasakan cemas yang tertekan melainkan merasakan segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
A: peristiwa yang sedang terjadi
B: keyakinan
C: Konsekuensi emosi dan perilaku
D: Intervensi yang meragukan
E: efek
F perasaan baru

- Sasaran terapi
Sasaran spesifik yang dituju oleh terapis TRE dalam menggarap kliennya antara lain:
minat diri sendiri, minat sosial, pengarahan diri, tenggang rasa, keluwesan, kesediaan menerima adanya ketidak pastian, komitmen, berfikir ilmiah, mau menerima diri sendiri, mau menerima resiko, tidak menjadi utopis, bertoleransi tinggi terhadap frustasi, dan mau mempertanggungjawabkan gangguan.

- Fungsi dan peranan terapis
Terapis memiliki tugas khusus, yaitu, Langkah pertama adalah menunjukan kepada klien bahwa mereka telah menggunakan banyak hal yang “seharusnya” irasional. Langkah kedua terapis membawa klien melampaui tahap kesadaran. Langkah ketiga, menolong mereka memodifikasi pikiran mereka dan meninggalkan ide mereka yang irasional. Keempat yaitu menantang klien untuk mengembangkan falsafah hidup yang rasionil sehingga di masa depan mereka bisa menghindari diri untuk tidak menjadi korban dari keyakinan irasional yang lain.

- Teknik dan prosedur praktek dari terapi rasional-emotif
a. Metode kognitif. Beberapa teknik kognitif antara lain :
1) Mempertanyakan keyakinan irasional. Terapis menunjukan kepada klien bahwa mereka terganggu bukan karena peristiwa tertentu yang terjadi melainkan karena persepsi mereka sendiri atas peristiwa itu dan karena sifat dari pernyataan mereka terhadap diri sendiri.
2) Pekerjaan rumah kognitif. Mereka diberi pekerjaan rumh yaitu cara untuk melacak “seharusnya” yang mutlak merupakan bagian dari pesan diri mereka yang terinternalisasi.
3) Mengubah gaya berbahasa seseorang. Klien belajar bahwa “seharusnya” bisa diganti dengan preferensi. Praktisi berlandasan bahwa bahasa membentuk pola berpikir dan pola berpikir membentuk bahasa.
4) Penggunaan humor. TRE berpendapat bahwa gangguan emosional sering kali merupakan hasil dari sikap diri yang terlalu serius dalam memandang hidup mereka kehilangan cita rasa perspektifnya serta rasa humor.

b. Teknik emotif. Beberapa teknik emotif antara lain :
1) Imaginasi rasional emotif. Klien membayangkan mereka sedang berpikir, merasakan, dan berperilaku tepat seperti yang akan mereka lakukan dalam imaginasi mereka serta merasakan dan berperilaku dalam kehidupan nyata.
2) Bermain peran. Terapis sering meninterupsi untuk menunjukan kepada klien apa yang mereka katakan tentang diri mereka sendiri yang menciptkan gangguan dan apa yang mereka perbuat untuk mengubah perasaan mereka yang tidak pada tempatnya menjadi sesuai.
3) Latihan menyerang rasa malu. Maksud utama dari latihan ini adalah bahwa klien berusaha untuk tidk merasa mlu meskipun orang lain jelas-jelas tidak menyetujuinya.
4) Penggunaan kekuatan dan ketegaran. Klien ditunjukan bagaimana cara menggunakan dialog keras pada diri mereka sendiri dimana mereka mengungkapkan keyakinan irasional mereka dan selanjutnya mempertanyakannya.

- Kelemahan pada terapi rasional emotif
Kritikan utama yang ditunjukan pada TRE mencakup aspek kehidupan klien yang diingkari dan diabaikan oleh pendekatan umum. Banyak klien yang dengan mudah diintimidasi terutama sebelum terapis mendapatkan respek dan kepercayaan dari klien setelah terciptanya hubungan yng kokoh antara keduanya. Apabila klien merasa tidak didengarkan atau diperdulikan maka ada kemungkinan besar klien akan meninggalkan kegiatan terapi.

Referensi :
Corey, Gerald. (1995. Teori dan praktek dari konseling dan psikoterapi. Semarang : IKIP Semarang Press

0 komentar: