BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 29 Mei 2013

Saber Lily cosplay (Fate Unlimited Codes) By Annami



Annami as Saber Lily
photo: Ikhwan



Annami as Saber Lily
Yami as Gilgamesh
Photo: Tian



Annami as Saber Lily
photo: Tetuko

Senin, 06 Mei 2013

Logoterapi By: Anna Aulia

4. Logoterapy

Tokohnya Victor Frankl. Terapi ini berurusan dengan penyadaran manusia terhadap tanggung jawabnya karena tanggung jawab merupakan dasar yang hakiki bagi keberadaan manusia. Tanggung jawab berarti kewajiban dan kewajiban tersebut hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan makna, yakni makna hidup manusia. Jadi, logoterapi berkenaan dengan makna dalam berbagai aspek dan bidangnya. Makna keberadaan itu dapat berupa makna hidup dan mati, makna penderitaan, makna pekerjaan, dan makna mati.
Frankl mengungkapkan bahwa selama individu mempunyai makna hidup, ia akan merasakan kebahagiaan dan kenikmatan yang memuaskan. Sebaliknya, apabila individu tersebut tidak mempunyai makna atau tidak mampu memberikan arti dan tujuan hidupnya, ia akan menjadi pibadi yang tidak orisinil, kehilangan keyakinan dan terombang-ambing menurut kemauan lingkungannya. Logoterapi berasumsi bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup merupakan daya pendorong atau motivasi utama manusia untuk mencapai kehidupan yang penuh makna.

- Peranan dan kegiatan terapis
Menjaga hubungan yang akrab dan pemisah ilmiah. Terapis pertama-tama harus menciptakan hubungan antara pasien dengan mencari keseimbangan antara dua ekstrem, yakni hubungan yang akrab (seperti simpati) dan pemisahan secara ilmiah (menangani pasien sejauh ia melibatkan diri dalam teknik terapi).

- Teknik Logo terapi
2 teknik yang dikemukakan oleh Frankl telah member pencerahan besar. Teknikterkenal bernama Paradoxial intention dimana pasien diminta untuk melakukan respon terhadap objek perhatian dan kecemasan. Ketakutan tersebut lalu tergantikan dengan keinginan paradox. Contohnya, seorang klien mengatakan bahwa ia takut wajahnya memerah ketika ia berbiacara di depan banyak orang. Menurut Frankl, fakta paradox nya adalah bahwa wajahnya akan memerah ketika ia mencoba untuk melakukan apa yang dia takuti. Disini, terapis mencoba mengatasi kecemasannya. Contohnya dalam kasus ini, klien takut cemas ketika akan berbicara di depan banyak orang. Kemudian Frankl meminta klien untuk berbicara kepada dirinya sendiri “saya akan menunjukkan kepada orang-orang bahwa saya ahli dalam berbicara di depan banyak orang dan tidak mungkin wajah saya memerah karena saya sudah percaya diri”
Teknik kedua yaitu de-reflection, meminta klien untuk menolak perilaku yang mengganggu atau symptom. Banyak klien memperlihatkan keselarasan antara respon bicara dan reaksi tubuh. Teknik ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian klien ke aktivitas yang lebih bermakna dan reflektif.

Referensi:
1. Semiun, Y. Kesehatan Mental 3 (google books)
2. Tasmara, T. (2001). Kecerdasan Ruhaniah. Gema Insani
3. Trull. T.J. (2005). Clinical Psychology. Wadsworth:USA